Diluar dugaan kami bahwa akhirnya video santri penghafal Al-Qur’an ma’had Abdullah Ibnu Mas’ud menjadi viral di media sosial hingga media online nasional, padahal yang mereka lakukan sekedar menetapi sunnah. Dan memang memegang sunnah yang terlihat asing di jaman ini ibarat menggenggam bara, ada yang tidak suka, ada yang nyinyir, ada yang mencap radikalisme. Adapun kegiatan vaksinasi tersebut di tanggal 7 September 2021, selang beberapa hari kemudian baru viral.
Alhamdulillah, kami mendapat support dari Wakil Gubernur Jawa Barat, MUI, anggota DPR, Muhammadiyah, dan lainnya, termasuk para asatidz seperti ustadz Syafiq Basalamah, ustadz badru Salam, dan lainnya hafizhahumullah. Semoga Allah menunjuki kita semua untuk tetap istiqamah di atas Islam dan Sunnah.
—–
Sunnah Menutup Telinga ketika Mendengar Musik/Nyanyian
Diantaranya disebutkan dalam Sunan Abu Dawud dan Musnad Ahmad.
عَنْ نَافِعٍ قَالَ : سَمِعَ ابْنُ عُمَرَ مِزْمَارًا. قَالَ : فَوَضَعَ إِصْبَعَيْهِ عَلَى أُذُنَيْهِ وَنَأَى عَنِ الطَّرِيقِ وَقَالَ لِي : يَا نَافِعُ، هَلْ تَسْمَعُ شَيْئًا ؟ قَالَ : فَقُلْتُ : لَا. قَالَ : فَرَفَعَ إِصْبَعَيْهِ مِنْ أُذُنَيْهِ وَقَالَ : كُنْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَمِعَ مِثْلَ هَذَا، فَصَنَعَ مِثْلَ هَذَا
Dari Nafi’ ia berkata : Ibnu Umar mendengar suara seruling maka ia meletakkan jarinya pada dua telinganya sambil menjauh dari jalan. Lalu ia bertanya, “Ya Nafi’, apakah engkau masih mendengarnya?” maka aku menjawab, ” Tidak”, lalu Ibnu Umar mengangkat jarinya dari kedua telinganya, dan berkata : “Dahulu aku pernah bersama Nabi ﷺ lalu beliau mendengar suara seperti ini dan melakukan seperti ini.”
(HR. Abu Dawud no. 4924 dishahihkan syaikh Al-Alban , Ahmad no. 4535 dan 4965 dihasankan syaikh Syu’aib al-Arnauth)
Berkata penulis Syarah Sunan Abu Dawud, Al-Azhimi Abadi rahimahullah :
(فَصَنَعَ مِثْلَ هَذَا) فِيهِ دَلِيلٌ عَلَى أَنَّ الْمَشْرُوعَ لِمَنْ سَمِعَ الزَّمَّارَةَ أَنْ يَصْنَعَ كَذَلِكَ
“Dan beliau ﷺ melakukan seperti ini , padanya terdapat dalil bahwa disyariatkannya bagi orang yang mendengar seruling (& semisalnya) untuk melakukan hal demikian.”
(Aunul Ma’bud 13/182)
Ibnul Qayyim rahimahullah ketika membahas Sima’ (mendengarkan) yang dibenci dan dimurkai Allah diantaranya nyanyian, berkata :
فَإِنَّهُ مَا اجْتَمَعَ فِي قَلْبِ عَبْدٍ قَطُّ مَحَبَّةُ الْغِنَاءِ وَمَحَبَّةُ الْقُرْآنِ إِلَّا طَرَدَتْ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَى
“Maka sesungguhnya tidak akan pernah bersatu di dalam hati seorang hamba, kecintaan terhadap nyanyian dan kecintaan terhadap Al-Qur’an, kecuali yang satu akan menyisihkan yang lain.”
(Madarijus Salikin 1/438)